Selasa, 16 Agustus 2016

Miracle Of Giving Fool

Miracle Of Giving Fool Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kota Kami memiliki sebuah desa bodoh. Seperti orang bodoh. Ia tersenyum dalam keadaan baik atau buruk. Senyumnya adalah cahaya. Dan semua orang yang melihat akan tersenyum juga. Sekarang adik cantik juga tersenyum saat teringat dia.

Meski mereka terus berlalu lalang dihadapannya tapi langkah dia tak pernah belok sedikitpun. Walau harus tertabrak dan terjatuh kemudian terinjak-injak. Saat ada kesempatan untuk bangun. Ya dia kembali bangun. Melanjutkan setiap langkah untuk mencapai apa yang dia mau.
Dan kali ini seperti tertampar kulit buaya. Meski kembali terjatuh dengan ratusan tetes air mata dan luka yang bertambah lagi satu demi satu, dia tidak akan pernah berbelok. Tak apa langkahnya makin pelan yang penting tidak berjalan ditempat. Dia yakin suatu saat nanti bisa berada ditempat yang dia mau. Meski tiada yang ingin membantunya.

Mereka bilang dirinya berbeda! Dengan keterbatasannya dia tidak mengerti apa yang berbeda dari dirinya. Dia sempat mempunyai kehidupan yang normal dengan sebuah keluarga yang utuh. Memiliki Ayah dan Ibu juga satu orang adik yang cantik. Dia juga terlahir dengan kondisi normal. Walaupun kini mungkin dia telah lupa bagaimana menjadi lelaki yang normal dan dia tidak menyadari itu.

Sa
... baca selengkapnya di Miracle Of Giving Fool Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Perang dengan Kemiskinan Mental

Perang dengan Kemiskinan Mental Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Beberapa bulan terakhir ini, kita semua tak lepas dari wacana kebangkitan bangsa Indonesia. Para politisi, pengusaha, cendekiawan, agamawan, akademisi, mahasiswa, dan hampir semua kalangan, dengan bersemangat membicarakan bagaimana membangkitkan kembali bangsa yang besar ini. Siapa yang harus memulai bekerja keras membangkitkan Indonesia kembali? Para pemimpin? Atau “mereka” di luar sana? Atau justru harus dimulai dari diri kita sendiri? Pada 2400 tahun yang lalu, berlaku prinsip kill or to be killed, membunuh atau dibunuh. Supaya survive maka harus berperang membunuh musuh. Filosofi survival zaman kehidupan Sun Tzu ini, sesungguhnya masih ada relevansinya! Tentu saja, relevansinya bukan pada membunuh orang lain. Dalam konteks bangsa ini, peperangan sesungguhnya tidak terjadi “di luar sana”, melainkan perang terjadi “di dalam diri kita”. Artinya, kita harus berperang melawan kemiskinan mental yang sekian lama telah membelenggu diri kita.

Apa itu kemiskinan mental? Kemiskinan mental adalah sebuah kondisi mental kejiwaan atau orientasi hidup seseorang yang dipenuhi oleh kebiasaan-kebiasaan negatif, yang sifatnya sangat menghamb
... baca selengkapnya di Perang dengan Kemiskinan Mental Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu